Artikel

Yayasan KNCV Indonesia

Baca selanjutnya

TAHU TB: MENGATASI KESENJANGAN DISABILITAS DALAM LAYANAN TBC

Tuberkulosis dapat terjadi pada semua populasi, termasuk mereka dalam kategori kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Kelompok ini kerap menghadapi risiko tertentu karena akses yang lebih buruk, baik pada askes informasi maupun layanan kesehatan. Kurangnya informasi dan pengetahuan terkait dengan tuberkulosis, berdampak pada minimnya kemampuan dalam melindungi diri sendiri. Selain itu, juga kemampuan dalam mengakses layanan membuat kelompok ini kerap kesulitan untuk mendapatkan penanganan yang memadai.

Baca selanjutnya

TAHU TB: Terjadi Alergi Saat Konsumsi OAT, Bagaimana Mengatasinya?

Tuberkulosis dapat disembuhkan dengan melakukan pengobatan OAT secara rutin dan tuntas. Salah satu tantangan dalam pengobatan TBC adalah adanya efek samping obat TBC, baik minor maupun mayor. Salah satu efek samping mayor adalah reaksi alergik obat TBC.

Baca selanjutnya

TAHU TB: Mencegah Resistansi Tuberkulosis Dengan Pengobatan TBC Secara Tuntas

Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Sesuai dengan tata laksana penanganannya, maka orang yang terkena TBC harus menjalani pengobatan TBC hingga tuntas. Meski demikian, seringkali efek samping obat dan lamanya masa pengobatan menjadi kendala putusnya pengobatan. Tentu hal ini berdampak pada kondisi pasien yang kian memburuk serta potensi mengalami resistansi (kebal) obat antibiotik atau disebut juga dengan TBC Resisten Obat (TBC RO).

Baca selanjutnya

TAHU TB: Apakah Vaksin BCG Dapat Diberikan Pada Orang Dewasa?

Vaksin BCG merupakan salah satu vaksinasi wajib di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia masih memiliki angka kasus TBC yang tinggi. Vaksinasi BCG hanya dilakukan 1 kali dan diberikan pada bayi di usia 2 atau 3 bulan dan diberikan melalui suntikan pada kulit bayi. (PMK Nomor 12 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Immunisasi).

Baca selanjutnya

TAHU TB: UPAYA PENCEGAHAN TUBERKULOSIS DAN PENGENDALIAN DIABETES MELITUS

TBC dapat menginfeksi siapapun, terlebih pada mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penderita Diabetes Melitus merupakan salah satunya. Mereka memiliki sistem kekebalan tubuh yang rendah sehingga berisiko 2-3 kali untuk menjadi sakit TBC ketimbang dengan mereka yang tidak memiliki sakit Diabetes Melitus. Pasien TBC dengan penyakit Diabetes Melitus memiliki risiko yang dapat mengakibatkan kekambuhan, resistansi obat TBC, mengurangi produktivitas dan meningkatkan beban ekonomi bagi keluarga dan negara.