Satu dari 10 orang yang terkena bakteri Tuberkulosis (TBC) akan mengalami sakit TBC. Untuk mencegah seseorang terjangkit penyakit TBC, selama ini Isoniazid, salah satu obat anti Tuberkulosis, hadir sebagai obat standar pencegahan dengan turut mengobati infeksi TBC laten. TBC laten ialah kondisi di mana seseorang telah terinfeksi kuman TBC, tetapi kuman TBC berada dalam kondisi "tidur", dikarenakan kekebalan tubuh individu yang baik. Meskipun isoniazid terjangkau dan mudah diperoleh, obat ini memiliki efek samping merusak organ hati (liver). Tidak hanya itu, isoniazid harus dikonsumsi setiap hari selama 6-36 bulan untuk dapat bekerja efektif. Tak ayal, durasi penggunaanya yang sangat lama ini membuat banyak orang gagal menyelesaikan pengobatannya.