Artikel

Yayasan KNCV Indonesia

Baca selanjutnya

TANTANGAN TBC RO PADA ODHA

Penyakit tuberkulosis (TBC) masih merupakan salah satu beban kesehatan global dengan prevalensi tinggi. Berdasarkan data organisasi kesehatan dunia (WHO) dalam Global Tuberculosis Report 2019, terdapat 845.000 penderita TBC pada tahun 2018 di Indonesia. Kondisi ini semakin diperberat dengan kuman Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang resistan (kebal) terhadap obat TBC.

Baca selanjutnya

BAGAIMANA TBC-HIV DAPAT DIOBATI?

Ketika seseorang terkena TBC, bakteri TBC secara otomatis sudah menginfeksi paru-parunya. Apabila hal ini terjadi pada penderita dengan status HIV positif maka ia membutuhkan pengobatan secara rutin. Secara umum, Terapi antiretroviral (ART) yang adalah pengobatan untuk perawatan infeksi oleh retrovirus pada pasien HIV diberikan setlah 2-8 minggu pasien TB-HIV mendapatkan OAT (obat anti tuberkulosis).

Baca selanjutnya

DAMPAK TBC PADA HIV?

Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) lebih mudah terserang bakteri penyebab tuberkulosis (TBC), yaitu Mycobacterium tuberculosis. Hal ini dikarenakan pada ODHA sistem kekebalan tubuhnya lebih rentan dan menjadi pintu bagi bakteri TBC untuk menyerang. Padahal sistem kekebalan tubuh bertugas untuk melawan infeksi yang menyerang tubuh.

Baca selanjutnya

PENULARAN HIV DAN TBC

Virus HIV dapat menular melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian bagi pengguna narkoba suntik dan jarum untuk membuat tato. Ibu dengan HIV positif juga dapat berpotensi menularkan ke anaknya selama masa kehamilan, melahirkan dan menyusui. yang terakhir adalah melalui transfusi darah yang telah terkontaminasi HIV.

Baca selanjutnya

SIAPA YANG BERISIKO TERKENA TBC ANAK?

Anak merupakan sosok yang rentan untuk terinfeksi kuman Mycobacterium tuberkulosis (MTB) yang menyebabkan sakit TBC dikarenakan sistem kekebalan tubuh mereka yang lebih lemah.