Penyakit tuberkulosis, atau yang kerap didengar sebagai penyakit TBC, adalah penyakit menular yang masih banyak terjadi di Indonesia. Menurut Global Tuberculosis Report oleh WHO di tahun 2021 yang lalu, saat ini Indonesia masih menduduki peringkat ketiga tertinggi di dunia setelah India dan Tiongkok dengan angka infeksi baru sebesar 845.000 atau 320/100.000 penduduk dan angka kematian sebesar 98.000 atau 40/100.000 penduduk. Tidak hanya kasus TBC aktif yang masih banyak ditemukan di Indonesia, infeksi TBC yang tertidur/tidak aktif di dalam tubuh turut memperkeruh permasalahan TBC di Indonesia karena tingginya mobilisasi dan kepadatan penduduk.

Yayasan KNCV Indonesia bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui upayanya untuk meningkatkan pengetahuan, kepedulian, dan kesadaran masyarakat Indonesia terhadap penyakit TBC mengadakan kegiatan kampanye Elimiasi TBC 2030 berupa virtual run bertema “Run to End TB” dengan tagline #SemuaHarusTahuTBC #AKTIFinaja. Kegiatan virtual run ini turut memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret dan tujuan global eliminasi TBC pada tahun 2030. Kegiatan kampanye “Run to End TB” ini akan mengajak masyarakat Indonesia untuk melakukan aktivitas fisik berupa olahraga lari dengan kategori 10K (sepuluh kilometer) yang di dalam pelaksanaannya akan berlangsung selama sepuluh hari, yakni pada tanggal 20-30 Agustus 2022, dengan target sebanyak sepuluh ribu peserta lari. Direktur Eksekutif Yayasan KNCV Indonesia, dr. Jhon Sugiharto, MPH menyampaikan terkait pentingnya kampanye berlari ini adalah agar lebih banyak masyarakat tahu mengenai apa itu TBC. Beliau menekankan bentuk edukasi mengenai apa itu TBC dapat dikemas melalui kegiatan kampanye yang menyenangkan dan menyehatkan seperti berlari.