Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksius yang mudah menular secara langsung melalui udara. TBC dapat menular pada siapapun termasuk juga anak-anak dengan kekebalan tubuh buruk. Meski demikian TBC pada anak tidak menular kepada orang dewasa maupun antara sesama anak.
Terdapat 2 jenis tuberkulosis, yaitu tuberkulosis pada anak dan tuberkulosis pada dewasa. Perbedaan kedua jenis TBC ini adalah pada penularan penyakitnya. Tuberkulosis pada orang dewasa dapat menularkan kepada orang dewasa dan anak-anak, namun tuberkulosis pada anak tidak dapat menular, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
TBC pada anak tidak menular dikarenakan anak-anak cenderung memiliki sedikit bakteri dalam sekresi lendir dan batuknya pun tidak terlalu efektif untuk mengakibatkan berkembangnya bakteri. Gejala TBC pada anak lebih sulit didiagnosis karena pada anak jarang ditemukan gejala batuk berdahak seperti pada orang dewasa. Dan sering terjadi salah diagnosa, karena kemungkinan gejala yang dialami merupakan gejala penyakit lain.
Pemeriksaan TBC pada anak berbeda dengan dewasa. Pada orang dewasa pemeriksaan TBC biasanya dengan dahak (sputum test). Namun pada anak, pemeriksaan dahak biasanya akan menimbulkan hasil negatif palsu. Anak dalam kategori TBC Anak adalah mereka yang berumur 0 – 14 tahun. Semakin tinggi usia dan semakin parah penyakitnya dimana batuk semakin produktif dan mampu mengeluarkan lendir, maka perlu diwaspadai kemungkinan penularan penyakit TBC pada anak yang berusia lebih dewasa.
Diagnosis TBC pada anak tidak bisa dilakukan dengan uji dahak karena memang jarang pasien TBC anak mengalami batuk berdahak. Sehingga diperlukan uji Tuberkulin atau uji Mantoux dengan menyuntikkan tuberkulin PPD secara intrakutan di tengah sepertiga lengan. Reaksi obat dapat dilihat 48 sampai 72 jam setelah penyuntikan.
Untuk pengobatan TBC pada anak dibuat dalam bentuk FDC (Fix Dose Combination) untuk mempermudah dalam konsumsi. Dosisnya sudah ditentukan, dan banyaknya yang dikonsumsi disesuaikan dengan berat badan pasien. Kandungan obat TBC dewasa dan anak hampir sama hanya dosisnya yang berbeda. Di lansir dari detikcom pengobatan TBC pada anak menggunakan tiga macam obat, yaitu INH, Rifampicin dan Pirazinamide. Untuk INH dan Rifampicin diberikan selama dua bulan masa pengobatan pertama sementara Pirazinamide diberikan selama empat bulan berikutnya pada masa lanjutan.
Sumber:
- https://www.cdc.gov/tb/topic/populations/tbinchildren/default.htm#:~:text=People%20with%20TB%20disease%20of,the%20forms%20seen%20in%20adults.
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-1341960/tbc-pada-anak-tidak-menular
- Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB Anak, Kemkes RI, Ditjen P2P, 2016.
Editor: Melya, Wera Damianus