Sesungguhnya, infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis dapat menyebabkan penyakit di berbagai organ di seluruh tubuh manusia termasuk mata. TBC Mata disebut juga TBC Okular. TBC Okular merupakan infeksi Mycobaterium tuberculosis yang terjadi di sekitar mata atau permukaan mata. TBC okular dibagi menjadi 2 yaitu TBC intraokular Dan TBC ekstraokular. TBC intraokular mengenai bilik depan mata, iris, korpus siliaris, vitreus, koroid dan sementara TBC ekstraokular terjadi pada struktur di sekitarnya seperti orbital, konjungtiva, glandula lakrimalis, kornea, dan sklera.
Bagaimana penularannya?
Mycobacterium tuberkulosis (MTB) masuk ke dalam saluran pernafasan melalui droplet dan sampai di paru-paru. Jika respon imun tubuh buruk, maka MTB dapat bermultiplikasi dan beberapa akan masuk ke dalam sistem limfatik dan sirkulasi menuju ke organ – organ lain, termasuk mata. Setelah sampai di organ mata, MTB dapat langsung aktif dan menimbulkan gejala klinis, namun dapat juga memasuki fase dorman (tidur) selama bertahun – tahun dan bisa menjadi aktif kapan saja.
Bagaimana pemeriksaannya?
Untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya perlu mengetahui terlebih dahulu tanda dan gejala klinis yang timbul, antara lain tajam pengelihatan pada mata yang terkena menjadi kabur dan sensitive terhadap cahaya, sakit kepala, selalu berkedip, bengkak dan kemerahan di mata, meskipun pada beberapa pasien, TB okular tidak menunjukkan gejala pada awalnya.
Penegakkan diagnosis tuberkulosis okular cukup sulit karena gambaran klinis yang menyerupai penyakit lain. Untuk diagnosis TBC Okular perlu dilakukan pemeriksaan fisik mata untuk menemukan tanda-tanda adanya sel di bilik depan mata atau vitreous. Serta dilakukan pemeriksaan penunjang seperti X-ray thorax untuk melihat lesi TBC pada paru- paru sebagai organ yang paling sering terkena TBC. Kemudian kultur, Tes Mantoux, dan test Interferon-Gamma Release Assays (IGRA).
Bagaimana pengobatannya?
Seluruh pasien TBC Okular/TBC Mata perlu dikonsultasikan kepada spesialis penyakit infeksi/Spesialis Paru/Internis sebelum memutuskan terapi pengobatan.
Pengobatan untuk TBC okular hampir sama dengan pengobatan pada TBC ekstraparu yaitu dengan menggunakan obat OAT dengan rentang waktu tertentu. Pada studi terbaru melaporkan penggunaan sedikitnya satu dan sebanyak-banyaknya 4 macam OAT (Obat Anti Tuberkulosis) dengan rentang pengobatan mulai dari 6 bulan sampai 18 bulan.
Dalam penelitian Tuberkulosis Intraokular melalui Nusantara Medical Science Journal (NMSJ) disebutkan bahwa masih ada kontroversi dalam tatalaksana TBC okular seperti durasi pemberian obat anti tuberkulosis (OAT) dan pemberian sistemik kortikosteroid. Serta apakah TBC okular merupakan infeksi yang sesungguhnya pada mata atau terkait reaksi sistemik tersembunyi dari infeksi TBC. Meski demikian diketahui bahwa OAT dapat menurunkan risiko berkembangnya TBC aktif 80%-90% pada mereka yang menderita TBC Laten.
Sumber:
Astari, Prilly. 2019. Tuberkulosis Intraokular. Nusantara Medical Science Journal (NMSJ) 2019; 4(1): 1-6. DOI: 10.20956/nmsj.v4i1.4684.
Instagram/StopTBIndonesia
Editor: Melya, Wera Damianus