Orang yang terinfeksi dengan kondisi bakteri laten di tubuh, maka ia tidak dapat menularkan penyakit TBC kepada orang lain. Meski demikian, hal ini perlu diwaspadai saat kondisi kekebalan di dalam tubuh sedang menurun maka bakteri TBC dapat berkembang. Oleh karena itu, orang yang kontak dengan pasien TBC aktif, orang dengan HIV (ODHIV) ataupun kondisi penyerta yang menyebabkan imunitas turun harus minum obat untuk pencegahan agar menurunkan risiko terkena TBC.
TPT bagi ODHIV telah terbukti secara signifikan mengurangi risiko kematian karena TBC. Hal ini dikarenakan ODHIV memiliki sistem kekebalan tubuh yang buruk dan rentan terhadap paparan penyakit. TPT dengan regimen 3HP dapat diberikan kepada pasien HIV yang menjalani pengobatan ARV yang umum digunakan, kecuali Nevirapine dan golongan protease inhibitor. ARV seperti efavirenz atau raltegravir termasuk didalamnya dolutegravir aman digunakan tanpa perlu dilakukan perubahan dosis.
Sumber:
- https://yki4tbc.org/tahu-tb-apakah-penting-melakukan-pencegahan-tbc-pada-anak-melalui-terapi-pencegahan-tbc-tpt/
- https://www.who.int/docs/default-source/campaigns-and-initiatives/world-tb-day-2020/5-faqs-tb-preventive-treatment.pdf?sfvrsn=d633097e_2
- https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2021/01/Isi-Juknis-ILTB-FINAL-ok_published.pdf
- Paparan Presentasi dr. Fathiyah Isbaniah. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2022). Tatalaksana Terapi Pencegahan TBC (TPT) pada Kontak Serumah
- https://yki4tbc.org/tahu-tb-yang-perlu-kamu-ketahui-tentang-terapi-pencegahan-tuberkulosis-tpt-bagian-1/
Editor: Melya, Yeremia PMR