TBC Resisten Obat (TBC RO) merupakan kondisi dimana kuman TBC resisten terhadap obat anti tuberkulosis lini pertama. TBC RO menjadi salah satu permasalahan utama dalam upaya penanggulangan TBC, termasuk di Indonesia. Banyak faktor yang berkontribusi terhadap TBC RO, termasuk ketidaktahuan pasien tentang penyakitnya, kurangnya kepatuhan pasien pada pengobatan, pemberian regimen obat yang tidak efektif, keteraturan berobat yang rendah, serta minimnya motivasi dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Melihat hal ini komunitas pendamping menjadi salah satu kunci penting dalam mendukung pasien TBC RO mampu menuntaskan pengobatan. Efek samping obat yang berat tidak jarang membuat pasien enggan melanjutkan pengobatan hingga tidak sedikit yang akhirnya putus berobat. Situasi ini melatar belakangi dibentuknya Sekawan’s Jember. Sebuah perkumpulan penderita TBC RO yang telah sembuh di Kota Jember. Komunitas yang didirikan pada tanggal 14 Juli 2016 ini didirikan dengan tujuan untuk memberikan dukungan psikososial bagi pasien TBC RO serta memberikan edukasi tentang TBC dan TBC RO bagi masyarakat.

”Visi kami adalah untuk membantu pemerintah dalam penanggulangan TBC serta membantu mewujudkan kota Jember bebas dari TBC Resistan Obat,” ujar Achmad Zaini, Ketua Komunitas Sekawan’s Jember.

Dalam mewujudkan visi tersebut, Sekawan’s Jember tidak hanya berperan dalam mendampingi pasien TBC RO dalam pengobatan, namun juga membangun edukasi bagi masyarakat tentang TBC guna menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap pasien TBC. Selain itu juga turut membangun jejaring lintas sektor dalam penguatan penanggulangan TBC RO di Kota Jember.

Adapun kegiatan yang dilakukan oleh Sekawan’s Jember adalah dengan rutin mengadakan kunjungan baik ke rumah sakit, puskesmas, hingga kunjungan rumah untuk pendampingan pasien hingga edukasi TBC bagi keluarga. 

”Selain rutin mengadakan kunjungan kami juga mengadakan pelatihan bagi pendidik sebaya untuk  meningkatkan kapasitas pendamping dalam memberikan edukasi dan motivasi pada pasien dampingan, juga membangun paguyuban pasien TBC di RS PARU Jember,” terang Achmad dalam paparannya.

Paguyuban ini diselenggarakan setiap empat bulan sekali yang bertujuan untuk memberi motivasi dan edukasi bagi pasien TBC agar saling menyemangati satu sama lain. 

Komunitas pendamping menjadi salah satu kunci dalam mendukung penyelesaian pengobatan bagi pasien TBC RO. Sekawan’s Jember turut mendukung upaya ini dengan komitmennya membantu pemerintah untuk mewujudkan penanggulangan TBC, terutama di wilayah Kota Jember.

 

Teks: Melya
Editor: Triftianti Lieke
Gambar: Amadeus Rembrandt
Foto: Dokumentasi Sekawan’s Jember