Kementerian Kesehatan RI merilis berita mengenai potensi peran keluarga dalam menghadapi situasi New Normal tanggal 26 Mei 2020. SItuasi New Normal merupakan kondisi dimana masyarakat pada akhirnya akan hidup di tengah pandemic COVID-19. Meski demikian perlu adanya upaya pencegahan dan perlindungan diri agar terhindar dari paparan virus yang hingga saat ini belum ada obat dan vaksin yang siap untuk mengatasi penyakit ini. Di sisi lain, masyarakat tetap harus produktif dan beraktivitas kembali.
Melihat situasi ini, maka masyarakat perlu menyesuaikan pola hidup terutama dalam pola hidup bersih dan sehat serta perubahan perilaku ketika berada di ruang publik. Dalam rilis tersebut disebutkan bahwa tidak mudah mengubah pola hidup yang sudah melekat di masyarakat menjadi pola hidup yang baru, sehingga hal ini perlu dimulai dari lingkup terkecil yaitu dari keluarga. BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) juga turut menyusun panduan tentang bagaimana hidup di era New Normal, mulai dari panduan pencegahan, cara mencuci tangan, hingga upaya pencegahan di kendaraan umum, tempat kerja, selengkapnya dapat di unduh di Panduan BPOM New Normal.
Panduan perubahan perilaku di era New Normal ini menjadi langkah penting untuk menata kembali kehidupan setelah berakhirnya kebijakan PSBB dalam menghindarkan diri dari paparan penyakit, terutama COVID-19. Selain pola hidup bersih dan sehat tentunya asupan vitamin terutama Vit C dan E serta konsumsi makanan bergizi seimbang, juga penting agar tercipta imun tubuh yang baik. Kesehatan masyarakat tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan petugas kesehatan, namun terlebih penting adalah peran aktif masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat, mengikuti anjuran Pemerintah untuk memutus rantai penularan Covid-19 antara lain , menjaga jarak sosial dan fisik serta menghindari kerumunan masa di ruang publik yang dapat berkontribusi untuk hal ini.
Mengapa penting peran keluarga dalam menghadapi era New Normal?
Sesuai dengan Undang-undang no 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat merupakan wadah pengembangan karakter dan pendidikan budipekerti pertama bagi seorang anak. Keluarga adalah bagian terkecil dari struktur organisasi di masyarakat. Selain itu, keluarga juga memiliki peran dalam membentuk sifat dan karakter seseorang untuk belajar dan menerapkan norma perilaku. Peran penting inilah yang kemudian membuat keluarga memiliki fungsi penting dalam mendukung kebijakan Pemerintah untuk perubahan perilaku di era new normal saat ini.
Selain itu, bertepatan dengan tanggal 29 Mei sebagai peringatan hari keluarga dan hari lanjut usia, juga menjadi momen penting peringatan sebagai wujud kepedulian dan penghargaan terhadap orang lanjut usia. Seperti kita ketahui, orang lanjut usia merupakan kelompok berisiko tinggi untuk terinfeksi COVID-19. Dikutip dari Kemenkes.go.id, disebutkan bahwa sejumlah riset di beberapa negara membuktikan bahwa lansia yang terkena COVID-19 memiliki risiko kematian yang tinggi dibanding mereka yang yang berusia muda. Kematian paling banyak terjadi pada penderita COVID-19 yang berusia 80 tahun. WHO dan CDC melaporkan bahwa pada usia pra-lansia (50-59 tahun) angka kematian hampir 2%, usia 60-69 tahun 4% terus naik menjadi 8 sampai 15 % pada usia di atas 70 tahun.
Sehingga dengan mematuhi protokol kesehatan serta menerapkan edukasi di lingkungan keluarga menjadi Langkah penting agar setiap masyarakat mampu melindungi dirinya sendiri, tidak hanya untuk kesehatan pribadi, namun terlebih penting adalah kesehatan keluarga.
Sumber:
http://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20200526/1833966/biasakan-new-normal-jadi-peran-penting-keluarga/
http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html
Editor: Melya Findi dan Wera Damianus
Gambar: Amadeus Rembrand