Virus HIV dapat menular melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian bagi pengguna narkoba suntik dan jarum untuk membuat tato. Ibu dengan HIV positif juga dapat berpotensi menularkan ke anaknya selama masa kehamilan, melahirkan dan menyusui. yang terakhir adalah melalui transfusi darah yang telah terkontaminasi HIV.

HIV menyerang sistem imunitas tubuh. Jika tidak diobati sesegera mungkin, HIV merusakkan sistem imunitas sehingga tidak dapat memerangi infeksi penyakit yang berakibat pada beragam risiko penyakit, bahkan kematian. Kondisi ini dikenal sebagai AIDS – Sindrom Defisiensi Imun Dapatan. Orang yang sudah terinfeksi dengan TBC namun belum sakit, kemudian terjangkit HIV, maka penyakit TBC nya akan muncul dan jatuh sakit. Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dengan TBC aktif yang tidak diobati akan menyebabkan kematian menjadi lebih cepat. Tuberkulosis merupakan penyakit yang sangat mudah menular karena media penularannya melalui udara. Siapapun dapat terinfeksi TBC, tetapi ODHA lebih rentan terinfeksi TBC sehingga lebih mudah jatuh sakit.

TBC merupakan penyebab kematian utama bagi penderita HIV di seluruh dunia. Berdasarkan data Global Tuberculosis Report 2019, dari semua kasus TBC yang ditemukan tahun 2018, 8,6% nya adalah kasus TBC dengan HIV positif. Gejala TBC pada penderita HIV sedikit berbeda dengan gejala TBC pada umumnya, yaitu demam yang hilang timbul disertai penurunan berat badan. 

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.01.07/Menkes/90/2019, orang HIV dengan dugaan terinfeksi TBC disarankan untuk melakukan tes cepat molekular sebagai tes diagnostik awal, karena hasil yang lebih sensitif dapat mendiagnosis TBC. Dengan mengetahui status TB/HIV, seseorang akan lebih cepat mendapatkan akses pengobatan sehingga menurunkan risiko penularan di sekitarnya.


Sumber:
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/90/2019 TENTANG PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA HIV
Global TB Report 2019. https://www.who.int/tb/publications/global_report/en/. Accessed in November 26th 2019.

 

Editor: Melya Findi dan Aditiya Bagus Wicaksono
Gambar: Amadeus Rembrandt