Event tahunan the Indonesian Tuberculosis International Meeting (INA Time) yang kedua berlangsung secara virtual pada tanggal 29-30 Agustus 2020 lalu. Kegiatan tahunan ini menjadi ajang untuk mempertemukan pihak-pihak yang terkait untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik penanggulangan TBC, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada kesempatan ini Yayasan KNCV Indonesia turut berpartisipasi dalam berbagi praktik baik dalam mendukung eliminasi TBC 2030.
Tiga topik materi yang dibagikan dalam kegiatan ini adalah surveilans aktif kasus tuberkulosis di rumah sakit dalam meningkatkan notifikasi kasus TBC, perluasan penggunaan SITRUST sebagai upaya meningkatkan akses diagnosis TBC yang berkualitas, dan penguatan jejaring layanan TBC pada tingkat primer guna meningkatkan notifikasi kasus tuberkulosis di kota Palembang.
Yeremia Prawiro Mozart Runtu, Project Manager, dalam paparannya menjelaskan pentingnya meningkatkan notifikasi kasus TBC melalui surveilans aktif di rumah sakit. Jumlah kasus TBC yang ditemukan namun tidak dilaporkan di rumah sakit, terutama rumah sakit swasta, menjadi latar belakang perlunya dilakukan pencarian secara aktif untuk menemukan sejumlah kasus yang hilang selama ini. Pada tahun 2019, Dinas Kesehatan bersama tim IO PPM melakukan pencarian kasus TB yang tidak terlaporkan di 421 rumah sakit. Dari hasil temuan diketahui bahwa 80,288 kasus yang teridentifikasi dari rekam medis rumah sakit sebagai kasus TB yang terlaporkan dan sebanyak 43,906 kasus memenuhi kriteria validasi data tingkat nasional. Jika kasus TBC tidak ditemukan dan tidak terlaporkan, akan menghambat upaya eliminasi dalam mengobati seluruh kasus TBC
Wahyu Manggala Putra, Monitoring dan Evaluation Officer melanjutkan paparan mengenai perkembangan aplikasi SITRUST dalam meningkatkan akses diagnosis TBC. Aplikasi SITRUST yang dikembangkan pada tahun 2017 ini telah mendukung dalam pemberian layanan tuberkulosis di sejumlah faskes dalam hal transportasi spesimen. Dalam pemanfaatannya, SITRUST telah mendukung sebanyak 398,398 pengiriman spesimen sejak 2017.
Paparan terakhir dari Eva Oktavia Karolina Simatupang, Technical Officer membagikan kisah sukses yang diterapkan di fasilitas kesehatan di Kota Palembang dalam meningkatkan notifikasi kasus TBC. Sejumlah intervensi yang dilakukan adalah meliputi kerjasama dengan KOPI TB dan tim DPPM, penguatan layanan TBC baik di layanan utama maupun klinik, melakukan kesepakatan kerjasama dengan Puskesmas dan klinik untuk meningkatkan akses dalam diagnosis TBC yang sesuai standar, serta berpartisipasi dalam jejaring layanan untuk monitoring pelaporan kasus TBC melalui aplikasi WIFI (Wajib Notifikasi) TB. Dari upaya ini sejumlah capaian yang dihasilkan adalah 112 kasus TBC dilaporkan melalui aplikasi WIFI TB pada tahun 2019. Jumlah ini meningkat pesat dibanding sebelum intervensi yang hanya terlaporkan 11 kasus.
Dari tiga paparan yang dibagikan oleh tim dari Yayasan KNCV Indonesia ini menjadi bukti nyata bahwa penemuan, pelaporan, dan diagnosis kasus tuberkulosis menjadi langkah penting dalam upaya penanggulangan TBC di Indonesia. Di sisi lain, aplikasi SITRUST dalam hal ini sebagai transportasi spesimen mempermudah dalam kerja layanan kesehatan sebagai upaya meningkatkan diagnosis TBC.
Teks: Melya Findi
Editor: Yeremia PMR