Tanggal 28 April diperingati sebagai Hari Puisi Nasional di Indonesia. Tanggal ini bertepatan dengan momen mengenang wafatnya penyair Angkatan 45, Chairil Anwar. Pada momen ini, kami juga ingin membagikan sebuah puisi untuk #SobatTB yang saat ini sedang menjalani pengobatan.
Darmansyah, mantan pasien TBC kebal obat yang kini menjadi Relawan TB RO di Rs Persahabatan membagikan semangatnya melalui sebuah puisi karyanya bagi #SobatTB yang berjudul Jangan Menyerah.
Kupegang jari jari tanganku, basah gemetar
Kuraba bibirku terasa bergetar
Lidahku kelu saat akan berucap selamat tinggal semuanya
Kutatap mata ini dalam cermin, hampa dan kosong
Kulihat ada bayang mendekat dalam cermin
Kumenoleh, dan kudapatkan dirinya tepat di hadapanku
Tak ada tetes air mata kulihat
Dia lebih tegar dari batu karang
Sedang aku begitu rapuh di hadapannya
Dia mendekapku dan berbisik "jangan menyerah"
Aku hanya bisa menganggukan kepala
Kukepalkan jari jari tanganku
Dan kurasa dekapannya semakin erat
Kutahu dia menahan air mata
Dan aku tersenyum getir
Dalam dekapan harapan yang panjang
Penyakit yang begitu berat kurasa
Telah menguras semua energiku
Selama menjalani pengobatan deritaku bertambah panjang
Penderitaan yang tak berujung
Seperti ajal sudah menanti
Tapi Tuhan mendengar do'a do'a yang di lantunkannya di setiap sujudnya dan di setiap detak jantungnya..
Dan aku yang tak mau menyia nyiakan tekadnya, dukungannya padaku untuk tidak menyerah..
Dan aku sudah bisa tersenyum lagi, bisa tertawa lagi dan aku di nyatakan sembuh setelah berkutat dengan jarum suntik selama 8 bulan dan pengobatanku selama 20 bulan..
Terima kasih Tuhan..
Terima kasih keluargaku
Kuraba bibirku terasa bergetar
Lidahku kelu saat akan berucap selamat tinggal semuanya
Kutatap mata ini dalam cermin, hampa dan kosong
Kulihat ada bayang mendekat dalam cermin
Kumenoleh, dan kudapatkan dirinya tepat di hadapanku
Tak ada tetes air mata kulihat
Dia lebih tegar dari batu karang
Sedang aku begitu rapuh di hadapannya
Dia mendekapku dan berbisik "jangan menyerah"
Aku hanya bisa menganggukan kepala
Kukepalkan jari jari tanganku
Dan kurasa dekapannya semakin erat
Kutahu dia menahan air mata
Dan aku tersenyum getir
Dalam dekapan harapan yang panjang
Penyakit yang begitu berat kurasa
Telah menguras semua energiku
Selama menjalani pengobatan deritaku bertambah panjang
Penderitaan yang tak berujung
Seperti ajal sudah menanti
Tapi Tuhan mendengar do'a do'a yang di lantunkannya di setiap sujudnya dan di setiap detak jantungnya..
Dan aku yang tak mau menyia nyiakan tekadnya, dukungannya padaku untuk tidak menyerah..
Dan aku sudah bisa tersenyum lagi, bisa tertawa lagi dan aku di nyatakan sembuh setelah berkutat dengan jarum suntik selama 8 bulan dan pengobatanku selama 20 bulan..
Terima kasih Tuhan..
Terima kasih keluargaku
Darmansyah
Relawan TB RO di Rs Persahabatan