Tuberkulosis (TBC) merupakan salah satu penyebab utama penyakit menular dan kematian secara global. Dari data Global TB Report 2020 yang dirilis Badan Kesehatan Dunia (WHO), total kematian akibat TBC di tahun 2019 sekitar 1,2 juta. Lima faktor risiko penyebab kematian karena TBC adalah adanya faktor penyerta seperti malnutrisi, HIV, pengaruh alkohol, merokok, serta penyakit diabetes. Meski demikian, di luar kelima faktor risiko ini, orang dengan kanker juga memiliki risiko untuk mengembangkan tuberkulosis.
Dalam penelitian berjudul Risk of tuberculosis in patients with solid cancers and haematological malignancies: a systematic review and meta-analysis dalam European Respiratory Journal disebutkan bahwa risiko terjadinya TBC meningkat pada orang dengan kondisi sistem imun yang lemah. Sehingga pasien yang menderita kanker dan kelainan darah (anemia, leukemia) yang cenderung memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh karena akibat dari penyakit itu sendiri dan konsekuensi kemoterapi yang dijalani berisiko untuk mengembangkan penyakit TBC. Oleh sebab itu skrining dan pengobatan TPT (Terapi Pencegahan Tuberkulosis) perlu dilakukan guna pengendalian epidemi tuberkulosis.
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa pasien dengan kanker memiliki peningkatan risiko pengembangan TBC dibandingkan dengan populasi umum. Anak-anak dengan kanker atau kelainan darah (hematologis) memiliki risiko relatif tinggi untuk mengembangkan TBC, dan harus dipertimbangkan untuk dilakukan skrining dan pengobatan TPT. Orang dewasa dengan kanker, terutama mereka dengan kelainan darah yang memiliki faktor risiko tambahan (terutama mereka yang berasal dari negara dengan beban TBC yang tinggi), dan harus dipertimbangkan untuk skrining dan pengobatan TPT. Di antara jenis kanker, kanker paru memiliki risiko TBC tertinggi. Meski demikian keduanya merupakan kondisi yang berbeda. Kanker paru sulit dideteksi karena memiliki tanda atau gejala yang hampir sama dengan TBC.
Seperti disebutkan di awal bahwa risiko TBC aktif akan lebih tinggi pada pasien kanker dikaitkan dengan kondisi kekebalan tubuh. Infeksi bakteri penyebab TBC dapat meningkatkan risiko kematian kanker paru-paru. Pertimbangkan untuk melakukan skrining dan pengobatan TPT dalam kelompok dengan risiko tinggi dapat dilakukan sebagai tindakan preventif yang secara signifikan dapat mengurangi risiko TBC aktif.
Sumber:
Claudia C. Dobler, Kelvin Cheung, John Nguyen, Andrew Martin. 2017. Risk of tuberculosis in patients with solid cancers and haematological malignancies: a systematic review and meta-analysis. European Respiratory Journal 2017 50: 1700157; DOI: 10.1183/13993003.00157-2017. Accessed in https://erj.ersjournals.com/content/50/2/1700157
Editor: Melya, Rerin Alfredo
Gambar: Amadeus Rembrandt