Setiap tanggal 18 April, kita memperingati Hari Diabetes Nasional. Momen ini menjadi ajakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit diabetes. Penyakit diabetes merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), penyandang diabetes berisiko tiga kali lipat untuk menderita TBC.
Lantas bagaimana kaitan antara tuberkulosis dengan diabetes? Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah, berisiko mengalami berbagai jenis infeksi, salah satunya adalah infeksi tuberkulosis. Diabetes adalah salah satu penyakit yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun. Orang dengan diabetes biasanya memiliki daya tahan tubuh lebih rendah dibandingkan orang yang bukan penderita diabetes. Sehingga penderita diabetes rentan tertular TBC. Diabetes dapat meningkatkan resiko seseorang terkena TBC dan sebaliknya TBC dapat menyulitkan kontrol gula darah pada pasien dengan diabetes. Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa selain merupakan faktor risiko berkembangnya TBC aktif, pasien TBC dengan diabetes juga lebih rentan mengalami kekambuhan. Lebih lanjut, angka kematian pada pasien TBC dengan diabetes juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan pasien TBC tanpa diabetes. Melihat kondisi ini, pada tahun 2014, WHO merekomendasikan untuk melakukan skrining TBC bagi semua pasien diabetes dan pemeriksaan kadar gula darah bagi penderita TBC . Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dukungan pengobatan bagi kedua penyakit ini.
Di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, diabetes juga menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian bagi masyarakat. Diabetes juga merupakan salah satu faktor resiko yang dapat memperberat kondisi pasien yang terinfeksi virus corona. Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona di Indonesia menyampaikan bahwa per 14 April 2020 ada 459 kematian akibat Covid-19 di Indonesia. Tingginya angka kematian ini juga dikarenakan adanya penyakit-penyakit komorbid seperti hipertensi, diabetes, dan tuberkulosis.
Meski demikian, melakukan olahraga dan menjaga pola makan seimbang merupakan komponen kunci dan strategi penting dalam pengelolaan diabetes. Selain itu menjaga pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker, serta physical distancing juga dapat dilakukan untuk meminimalisir paparan infeksi di tengah situasi saat ini.
Sumber:
International Diabetes Federation Atlas 2016, Riset Kesehatan Dasar, Kementerian Kesehatan.
https://www.liputan6.com/health/read/4227479/daftar-penyakit-yang-sebabkan-pasien-covid-19-meninggal-dunia
https://majalah.tempo.co/read/kesehatan/157554/sangkut-paut-diabetes-dan-tuberkulosis?hidden=login
Editor: Melya Findi dan Melinda Soemarno
Gambar: Amadeus Rembrandt dan Agatha Karina