Berbeda dengan orang dewasa yang gejala utama TBC adalah batuk dalam jangka waktu lama, gejala pertama TBC pada anak adalah pertumbuhan anak yang lambat. Anak juga terlihat lebih kurus dari anak-anak seusianya, dalam jangka panjang  anak dapat mengalami gagal tumbuh. Umumnya anak-anak yang terkena TBC kemungkinan besar tidak tertular dari teman-teman sebayanya, melainkan dari orang dewasa yang terinfeksi penyakit tersebut.

Dikutip dari laman tbindonesia.or.id secara global, diperkirakan 1,12 juta anak menderita penyakit TBC, 47% di antaranya berusia kurang dari 5 tahun. Pada 2018, 72,5% dari 1,3 juta anak di bawah 5 tahun tidak mengakses obat yang dibutuhkan. Di Indonesia, sekitar 62% kasus TBC anak di bawah 15 tahun terlaporkan dan dalam perawatan dari perkiraan 101.160 kasus TBC anak, diantara mereka, 89 anak memiliki TBC Resistan Obat (TB RO), namun hanya 29 yang memulai pengobatan lini kedua.

Upaya promotif, preventif dan kuratif menjadi langkah penting untuk mendukung anak-anak bebas TBC. Preventif dapat dilakukan dengan pemberian terapi pencegahan TBC. Kuratif dengan upaya pengobatan juga dilakukan dengan penyediaan OAT untuk anak. Dan Promotif dengan memberikan edukasi dan pemahaman mengenai TBC, gejala TBC, dan tindakan yang perlu dilakukan saat terinfeksi TBC.

Kementerian Kesehatan RI bersama mitra pada peringatan hari tuberkulosis sedunia 2020 mengadakan kegiatan peluncuran dan pembacaan Buku Cerita: Hore Tibi Sembuh”. Kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye edukasi dan informasi untuk membangun kesadaran serta membangun peran aktif masyarakat dan lintas sektor terkait TBC pada anak dan upaya pencegahannya.

Bertepatan dengan hari buku sedunia setiap tanggal 23 April menjadi momen untuk mendorong semangat membaca bagi masyarakat. Tantangan literasi dan sulitnya akses untuk membaca menjadi kendala dalam menumbuhkan minat baca pada masyarakat. Buku Cerita: Hore Tibi Sembuh pun diharapkan agar masyarakat terutama anak-anak dapat mengetahui gejala TBC pada anak dan memahami tindakan yang perlu dilakukan apabila menemukan gejala TBC pada anak. Dalam buku cerita ini juga diceritakan tentang pentingnya Terapi Pencegahan TBC bagi anak.

Harapannya buku ini dapat bermanfaat agar anak Indonesia sehat dan bebas TBC. Mengingat TBC tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak.  Mengutip tema HTBS tahun 2021, yaitu Setiap Detik Berharga, Selamatkan Bangsa dari Tuberkulosis menjadi pengingat bahwa penting melindungi anak-anak kita dari tuberkulosis yang juga merupakan generasi penerus bangsa.

 

Untuk mengakses softcopy buku Hore Tibi Sembuh dapat diakses melalui link berikut https://my.flipbookpdf.net/2Ft3A

 

Sumber:
https://tbindonesia.or.id/pustaka/media-kie/cetak/buku-cerita-hore-tibi-sembuh/

 

Teks: Melya
Editor: Erman Varella
Gambar: Amadeus Rembrandt